Kelas :XI TKJ
Adviser : Sutrisna,S.Kom
Mapel:TKL (Teknik Komputer
Lanjutan)
Tugas
Pengembangan Jaringan Lanjutan
1.Definisi QoS
Quality Of Service atau QoS digunakan untuk mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan TCP/IP internet/intranet. Ada beberapa metode untuk mengukur kualitas koneksi seperti bandwidth oleh user,ketersediaan koneksi,latency,losses dll.
Quality Of Service atau QoS digunakan untuk mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan TCP/IP internet/intranet. Ada beberapa metode untuk mengukur kualitas koneksi seperti bandwidth oleh user,ketersediaan koneksi,latency,losses dll.
2.
Bandwidth
Bandwidth adalah
kapasitas/daya tampung kabel ethernet agar dapat dilewati trafik paket data
dalam jumlah tertentu. Bandwith juga bisa berarti jumlah komsumsi paket data
persatuan waktu dinyatakan dengan satuan bit/second (Bps). Bandwidth internet
disediakan oleh provider internet dengan jumlah tertentu tergantung sewa
pelanggan
Latency
Jika kita mengirimkan
data sebesar 3 Mbyte pada saat jaringan sepi waktunya 5 menit tetapi pada saat
ramai 15 menit, hal ini disebut Latency. Latency pada saat jaringan sibuk
berkisar 50-70 Msec.
Losses
Losses adalah
jumlah paket yang hilang saat pengiriman paket data ketujuan, kualitas terbaik
dari jaringan LAN / WAN memiliki jumlah Losses paling kecil.
Availability
Berarti
ketersediaan suatu layanan Web, SMTP, POP3 & aplikasi pada saat jaringan
LAN/WAN sedang sibuk maupun tidak.
3.Traffic
Control
Traffic jaringan berhubungan dengan paket data yang di bangkitkan oleh kartu Ethernet pada komputer.
Traffic jaringan berhubungan dengan paket data yang di bangkitkan oleh kartu Ethernet pada komputer.
4.Cara
pengontrolan QoS
•
Paket
scheduler mengatur panyampaian arus paket yang berbeda di dalam Host &
router yang di dasarkan atas kelas layanan, penggunaan antri managemen & berbagai
penjadwalan algoritma. Suatu scheduler juga harus dapat menjaga ketertiban/
membentuk lalu lintas untuk di cocokan dengan suatu tingkatan layanan tertentu.
•
Paket
scheduler juga disebut dengan queing discipline.yaitu antrian dalam setiap
kartu ethernet yang dipergunakan untuk menyimpan antrian paket data,paket data
masuk/keluar melalui qdisc.
Token buchet filter(TBF)
•
Token buchet filter(TBF) membatasi
bandwith dengan metode shape & drop ,prinsip kerja menggunakan aliran token
yang memasuki bucket dengan kecepatan (rate)konstan,jika token dalam bucket
habis maka paket data diantri &kelebihanya dibuang,setiap paket data yang
dikeluarkan identik dengan token.
FIFO
•
Pada metode FIFO jika trafik
melebihi nilai set maka paket data akan dimasukkan ke antrian, paket data tidak
mengalami pembuangan hanya tertunda beberapa saat. Metode FIFO cocok diterapkan
pada koneksi internet dengan bandwidth menengah 64kbps, untuk menghindari
bootle neck pada jaringan LAN. Paket data jika melebihi batas konfigurasi akan
di masukkan ke dalam antrian dan pada saat jaringan LAN tidak sibuk maka paket
data dalam antrian akan dikeluarkan.
•
Random Early Detection
Random Early Detection atau bisa
disebut Random Early Drop biasanya dipergunakan untuk gateway / router backbone
dengan tingkat trafik yang sangat tinggi. RED mengendalikan trafik jaringan
sehingga terhindar dari kemacetan pada saat trafik tinggi berdasarkan
pemantauan perubahan nilai antrian minimum dan maksimum. Jika isi antrian
dibawah nilai minimum maka mode 'drop' tidak berlaku, saat antrian mulai terisi
hingga melebihi nilai maksimum maka RED akan membuang (drop) paket data secara
acak sehingga kemacetan pada jaringan dapat dihindari.
5.K omponen-Komponen yang terdapat pada
traffic conditioner
Classifier
Classifier memilih paket berdasar pada header
paketnya dan meneruskan paket yang memenuhi aturan classifier pengolahan lebih
lanjut. DS model menetapkan dua jenis paket classifier:
1. Multi-Field ( MF)
Classifier dapat menggolongkan pada bidang DS seperti halnya pada IP
lain, contoh, IP address and the port number, seperti RSVP.
2. Behavior Aggregate ( BA)
Classifier, hanya menggolongkan pada bit didalam bidang DS.
Meter
Traffic meters mengukur jika
penyampaian paket itu terpilih oleh classifier yang sesuai dengan profil
lalu lintas yang menguraikan QoS untuk SLA antara pelanggan dan
penyedia jasa layanan. Suatu meter lewat status informasi ke fungsi
pengkondisian yang lain untuk men-trigger tindakan tertentu
untuk masingmasing paket, baik mengerjakan maupun tidak
mematuhi yang diminta kebutuhan Qos
Marker
DS menetapkan DS field dari paket
IP berikutnya untuk bit tertentu. PHB adalah yang ditetapkan dalam 6 bit
yang pertama DS field sehingga paket-paket yang ditandai disampaikan di dalam
daerah DS menurut SLA antara pelanggan dan service provider.
Shaper/dropper
Paket shapers dan droppers
menyebabkan konformasi pada beberapa properti lalu lintas yang dikonfigurasi,
sebagai contoh, token bucket filter, seperti “Service classes” Mereka
menggunakan metoda berbeda untuk membawa arus ke dalam pemenuhan dengan profil
lalu lintas profil. Shaper menunda beberapa atau semua paket tersebut. Dropper
pada umumnya mempunyai suatu finite-size buffer, dan paket tidak mungkin
dibuang jika ada space bufffer cukup untuk memegang paket yang ditunda. Dropper
membuang beberapa atau semua paket itu. Proses ini adalah mengetahui menjaga
ketertiban arus itu. Suatu dropper dapat diterapkan sebagai kasus yang khusus
dari shaper dengan pengaturan ukuran shaper buffer pada paketnol(zero
packets).
0 komentar:
Posting Komentar